Wisata Edukasi di Jakarta – Zaman dahulu, bangunan
Colosseum merupakan arena gladiator. Ada bangunan amphiteater yang digunakan
sebagai tempat orang menonton pertunjukan. Dalam bahasa setempat, area ini
disebut Flavian Amphiteatre. Memang pada abad-abad pertengahan, hampir seluruh
bangsa di dunia sangat mengagungkan seni dan pertunjukan. Jadi, tidak heran
bila ruangan amfiteaternya orang Roma sebesar Colosseum.
Wisata Edukasi di Jakarta |
Pembangun pertama Colosseum adalah penguasa
setempat, yakni Walikota bernama Vespasian ketika Italia dipegang oleh
Domitianus. Pengerjaannya tidak langsung selesai dalam satu waktu. Akhirnya
pembangun baru selesai pada waktu negeri tersebut dikuasai keturunannya, Titus.
Bangunan Colosseum sengaja dibangun untuk memenuhi kebutuhan rakyat Roma akan
sebuah amfiteater.
Bangunan dengan arsitektur unik ala kebesaran
Kerajaan Romawi ini mampu memuat 50.000 manusia di dalamnya. Selain termasuk 7
keajaiban dunia terkini, ternyata Colosseum tergolong juga ke dalam 60-an
bangunan keajaiban yang datang dari abad pertengahan. Sangat fantastic bukan? Apakah
Anda tertarik untuk berkunjung ke Italia melihat Colosseum? Bangunan gladiator
ini dipilihkan tempat strategis sebagai lokasi berdirinya. Baca juga disini
Ada bangunan besar pula yang letaknya berdekatan
dengan Colosseum. Nero dengan nama Domus Aurea pernah luluh lantak akibat
sebuah bencana kebakaran hebat yang menyelimuti Kota Roma tahun 64 Masehi.
Selepas kebakaran tersebut, tempat bekas keberadaaan Nero dibanguni istana.
Jadilah Colosseum sekarang ini dekat dengan istana mewah.
Seorang sejarahwan pengamat abad pertengahan
menyebutkan bagaimana Colosseum diresmikan. Sebuah tragedi yang pada masanya
justru dianggap sebagai pesta meriah mewarnai awal pembukaan gedung bagi orang
umum. 9.000 ekor binatang dari jenis binatang buas atau wild animals sengaja
dibantai di Colosseum. Pastinya bayangan Anda akan segera merembet ke darah
menggenang. Orang-orang Roma pada saat itu sudah mengakali banjir darah dengan
cara melapisi lantai Colosseum dengan pasir. Tujuannya agar darah binatang
berjumlah ribuan yang disembelih dalam 100 hari tersebut tidak semakin meleber
kemana-mana. Setelah bangunan ini
melewati hari-hari peresmian yang mengerikan, akhirnya Colosseum menjalankan
fungsinya. Pertunjukan yang ditayangkan di Colosseum bukan berupa film sebagaimana
kebiasaan kita menonton bioskop. Seni bagi rakyat Roma rupanya berselera unik.
Sampai-sampai mereka lebih menyukai show yang ekstrim daripada yang bersifat
romance ala drama percintaan. Untuk melihat repilka Colosseum, Anda bisa berkunjung ke https://worldofwonders.co.id/